A.
Hakekat Demokrasi
Kata demokrasi berasal
dari kata demos (rakyat) dan kratos (memerintah). Secara harfiah demokrasi
berarti rakyat memerintah.
Unsur – unsur demokrasi
ada 4 antara lain :
1.
Adanya partisipasi masyarakat secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
2.
Adanya pengakuan supremasi hukum
3.
Adanya kebebasan berekspresi, berbicara, berpendapat, berkumpul,
beragama, memilih dll
4.
Adanya pengakuan supremasi sipil atas militer
Menurut Abraham Lincoln
mengatakan, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
Unsur penting yang semestinya harus dalam Negara yang tradisinya sudah lama
yaitu supremasi hukum (rule of law)
Dalam sebuah Negara yang
benar – benar demokrasi, sipil mengatur militer bukan sebaliknya. Hal ini
mengandung arti :
1.
Sipil mengendalikan militer
2.
Militer aktif tidak diperkenankan menjadi pejabat Negara seperti
lurah, camat, bupati / walikota, gubernur dan presiden
B.
Penting Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
·
Sejarah singkat demokrasi
Budaya demokrasi
sebenarnya sudah dikenal sejak Zaman purba yaitu zaman berburu. Sekelompok laki
– laki purba berkumpul di malam hari mengelilingi api unggun sambil berdiskusi
untuk memastikan keesokan harinya akan berburu atau tidak
Demokrasi sebagai proses
melibatkan warganegara dalam pemerintahan muncul kembali di beberapa kota pada
zaman yunani kuno sekitar akhir abad ke VI SM. Kemungkinan warga Athena lah
yang mencetuskan kata democratia yaitu demos (rakyat) dan kratein (memerintah)
Ciri utama dari system
demokrasi yang di praktekkan pada zaman yunani kuno adalah adanya
majelis, yaitu sebuah pertemuan rakyat yang teratur di mana para warga
Negara terhormat bebas mengemukakan pendapat.
Pada abad terakhir SM,
lembaga –lembaga demokrasi republic romawi di hancurkan oleh para pejabat yang
korup dan tentara yang haus kekuasaan. Republik ini digantikan oleh kekaisaran
yang sewenang – wenang. Selama 600 tahun berikutnya, demokrasi benar –benar
hilang. dan muncul kembali di Eropa Utara sekitar 600 tahun Setelah masehi
Sekitar tahun 1930
setelah masehi, kaum Viking di Islandia membentuk Althing yaitu sebuah
majelis untuk seluruh kepulauan. Majelis ini bertahan selama lebih dari 3 abad.
Selama 500 tahun berikutnya, anggota majelis regional dan nasional serupa
muncul di Skandinavia. Badan – badan serupa juga muncul di Belgia,
Belanda, Luxembrung, dan inggris.
Yang paling terkenal
dari semua majelis ini yang paling mempengaruhi perkembangan demokrasi adalah
parlemen Inggris. Parlemen ini menganut system dua kamar (Two houses) yaitu :
·
House of Lords ( majelis tertinggi) yaitu Kaum bangsawan kaya (
nobles ) kaya dan berpengaruh duduk diparlemen
·
House of Commons ( majalis rendah ) yang dalam waktu singkat
menjadi lebih berpengaruh dari pada house of lord
Perjanjian yang baru antara parlemen dan
monarkhi disebut glorius. Orang orang Amerika yang dijajah dan mereka merasa
membayar pajak kepada sebuah Negara namun tidak dilibatkan dalam penentuannya,
menciptakan slogan no taxation without representation (tidak ada pajak tanpa
perwakilan)
Para pemikir Inggris Tom Paine dan James Mill
menganjurkan agar pemilihan umum diadakan sesering mungkin untuk mencegah para
wakil lupa terhadap rakyatnya. Paine dan Mill mengemukakan bahwa apabila para
wakil tersebut ingin dipilih kembali dalam pemilihan umum berikutnya, maka
mereka haru mendengar apa yang disuarakan para pemilihnya. Sama seperti kaum
Leveler, keduanya percaya, masa jabatan para wakil rakyat itu harus terbatas.
Edmund Burke di Inggris dan Alexander Hamilton
tidak setuju dengan Tom Paine dan James Mill. Burke dan Hamilton (sama seperti
Plato, Socrates, Aristoteles) menyukai kenyataan bahwa demokrasi perwakilan
menjembatani pemerintah yang cerdasdan rakyat yang bodoh, bahwa demokrasi
perwakilan memungkinkan para wakil yang terdidik dan cerdas bisa membuat
keputusan yang bijak dan tepat dari pada rakyat bodoh; jurang ini
mencegah demokrasi berubah menjadi pemerintahan oleh segerombolan massa (mob
rule) yang tidak terdidik
·
Pentingnya demokrasi dalam kehidupan masyarakat
Contoh demokrasi yang berkembang di daerah :
musyawarah adat, rembug desa, kerapatan nigari
Contoh tersebut menunjukkan salah satu
pentingnya kehidupan demokrasi dalam masyarakat yakni keefektifan dan kecepatan
dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat.
Demokrasi dalam masyarakat sangat penting karena
dapat menimbulkan :
1.
Tumbuhnya semagat warga masyarakat untuk bersilaturahmi.
2.
Mempererat tali persaudaraan.
3.
Tumbuhnya semangat untuk beraktifitas dan berkreasi.
4.
Tumbuhnya sikap saling menghargai hak-hak masing-masing warga
5.
Menekan terjadinya sikap dan perbuatan negative seperti
intimidasi, menakut – nakuti, sewenang – wenang, monopoli, dan sebagainya
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di
berbagai kehidupan.
Demokrasi pancasila mengajarkan prinsip –
prinsip :
1.
Persamaan
Artinya, setiap individu
itu sama dan sederajat, tidak diskriminasi antara yang satu dengan yang lain
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Membiasakan diri untuk menghargai orang lain
b.
Membiasakan diri untuk diajak berdialog dengan siapapun
c.
Membiasakan diri mau memperhatikan, menerima usul, saran, serta
pendapat orang lain.
2.
Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban
Artinya, terdapat
keserasian dan keharmonisan antara yang diperbuat dan apa yang diperolehnya.
Contoh penerapan dalam
budaya demokrasi:
a.
Berani menyampaikan pendapat dalam forum dengan santun dan baik
b.
Melakukan unjuk rasa atau demonstrasi secara tertib dan aman
c.
Datang menghadiri kegiatan kampanye pemilihan umum dengan tertib
dan sopan
3.
Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Artinya, meski setiap
individu bebas menyampaikan sesuatu atau berbuat sesuatu, namun ia harus
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesamanya, dan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Berani mengungkapkan ide-ide atau gagasan untuk kebenaran dan
keadilan
b.
Menolak tindakan kesewenang-wenangan
c.
Berani merombak pemerintah yang otoriter
d.
Menghargai harkat dan martabat manusia
4.
Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
Artinya, setiap warga
negara bebas melaksanakan perserikatan dan tujuan untuk memajukan bangsa dan
negara.
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Mendukung suatu perkumpulan remaja atau karang taruna
b.
Menghargai kegiatan yang diadakan oleh sebuah asosiasi
c.
Membiasakan menyelesaikan masalah melalui forum musyawarah
5.
Kebebasan Mengeluarkan Pikiran dan Pendapat
Artinya, setiap orang
dijamin hak-haknya dalam konstitusi untuk secara bebas mengeluarkan pikiran dan
pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Memberikan sumbangan saran, ide atau gagasan
b.
Selalu mendukung kinerja tim perumus
c.
Memberikan solusi penyelesaian masalah
6.
Bermusyawarah
Artinya, mengedepankan
musyawarah sebagai proses pengambilan keputusan bersama.
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Membiasakan diri selalu berunding dengan pihak-pihak terkait untuk
kebaikan bersama
b.
Membiasakan diri untuk musyawarah untuk mengambil suatu keputusan
bersama
c.
Menghargai dan melaksanakan keputusan yang diambil melalui
musyawarah
7.
Keadilan Sosial
Artinya, setiap individu
mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya,
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Membiasakan diri untuk berbuat baik dan benar
b.
Membiasakan diri untuk jujur
c.
Membiasakan diri menghindari perbuatan sewenang-wenang.
8.
Kekeluargaan dan Persatuan Nasional
Artinya, setiap pribadi
merupakan bagian dari masyarakat dan menjadi bagian dari anggota warga negara
Indonesia.
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Menghargai dan menghormati adanya perbedaan dalam ikatan persatuan
bangsa Indonesia
b.
Membiasakan diri untuk mengedepankan persatuan walaupun terdapan
perbedaan.
9.
Cita-cita Nasional
Artinya, setiap individu
warga negara Indonesia berkewajiban untuk membiasakan diri merealisasikan
cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, yakni mewujudkan tatanan masyarakat
yang adil dan makmur
Contoh penerapan budaya
demokrasi:
a.
Turut serta membantu penegakaan pemerintah yang melindungi
dan memperjuangkan hak-hak serta kepentingan rakyat
b.
Membiasakan diri bersama-sama untuk rela berkorban dalam rangka
tegaknya kedaulatanrakyat di Negara Republik Indonesia
c.
Rela berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.