28.8.18

MATERI PELAJARAN SEKOLAH : ASAL USUL TARIAN KHAS DAERAH DI INDONESIA

  1. Tarian Bedhaya Ketawang dari Daerah Jawa Tengah
Tarian tradisional daerah yang pertama yaitu Bedhaya Ketawang. Nama tarian ini berasal dari dua suku kata yang berbeda.
Setiap kosakatanya juga mengandung arti yang berbeda yakni “bedhaya”  yang memiliki arti penari wanita sedangkan ketawang artinya langit.
  1. Tarian Gambyong dari Daerah Jawa Tengah
 
Tarian Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta. Pada awalnya tarian gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan suasane ketika musim panen padi.
Namun untuk saat ini tarian gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai penghormatan kepada tamu.
Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari wanita jaman dulu yakni Sri Gambyong.
 
3. Tarian Saman dari Daerah Nanggroë Aceh Darussalam
 
Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis Suku Gayo. Dimana Suku Gayo ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh pada masa itu. Pada mulanya Tarian Saman bertujuan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.
Seiring berjalannya waktu, saat ini Tarian Saman bersifat hiburan dan lebih sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian bahkan sampai ke luar negeri.
Berdasarkan dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Tarian Saman pertama kali didirikan dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo Aceh Tenggara Syaikh Saman.
4. Tarian Kecak dari Daerah Bali
Tarian Kecak merupakan salah satu jenis tarian tradisional daerah yang berasal dari Bali. Tarian Kecak pertama kali diciptakan oleh seorang penari sekaligus seniman dari Bali Wayan Limbak pada tahun 1930.
Dalam mencetuskan Tarian Kecak, Wayan Limbak dibantu oleh rekan akrabnya yang sama-sama seorang seniman bernama Walter Spies.
Beliau merupakan seorang seniman dalam bidang seni lukis yang berasal dari negara Jerman. Mereka berdualah yang memiliki peran penting dalam berkembangnya Tarian Kecak sampai terkenal seperti saat ini.
5. Tarian  Piring dari Daerah Minangkabau Sumatra Barat
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau sering disebut dengan Tarian Piriang ialah salah satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tarian Piring dibawakan dengan menggunakan alat bantu piring sebagai media utama.
Cara memainkannya ialah degan mengayunkan piring-piring tersebut dengan gerakan-gerakan yang  cepat dan teratur. Dengan catatan piring tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan salah satu simbol dari masyarakat Minangkabau.
6. Tarian Kipas Pakarena dari Daerah Gowa Sulawesi Selatan
Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Nama ini dambil dari kata “karena” yang artinya “main”. Sehingga seni tarian ini juga bisa diartikan sebagai tarian yang memainkan kipas.
7. Tarian Nandak Ganjen dari Betawi atau Jakarta
Artikulasi dari tarian Nandak Ganjen apabila ditinjau berdasarkan dari nama tarian tersebut berasal dari dua suku kata yang berbeda yakni Nandak dalam bahasa Betawi maksutnya ialah menari sedangkan Ganjen merupakan sebuah istilah populer di Jakarta yang artinya centil atau genit.
Tarian Nandak Ganjen untuk pertama kalinya diciptakan oleh seorang seniman dari Betawi yang juga merupakan putra Betawi asli.
8. Tari Tradisional Bondan Payung
Tarian bondang payung merupakan tarian yang berasal dari Surakarta. Tarian ini menceritakan tentang seorang ibu yang mencintai anaknya.
Sehingga tariannya pun terbilang sangat mudah. Ciri khas tarian ini adalah para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi, dan kendi.
9. Tari Tradisional Kuda Lumping
Tari kuda lumping merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini menggunakan boneka kuda sebagai properti pendukungnya.
10. Tari Tradisional Kethek Ogleng
Tarian kethek ogleng merupakan tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya berasal dari Wonogiri. Asal usul tarian ini menceritakan tentang Raden Gunung Sari yang menjelma sebagai kera dan berusaha mengelabui musuhnya.
Maka dari itu, penari dalam tarian ini pun menggunakan topeng kera dan menirukan gerakan-gerakan seperti kera pada umumnya,

Artikel Lainnya