Khutbah Pertama:
Ibadallah,
Seorang muslim hendaknya memerankan agamanya. Ia adalah akhal Alquran yang berjalan di muka bumi. Allah ﷻ telah mengutus kepada manusia akhir zaman ini seorang rasul. Dialah sebaik-baik manusia yang memerankan Islam. Ia memerankan sesuatu yang diridhai Rabb kita untuk kita. Ia menunjukkan jalan dan memberikan teladan bagaimana semestinya manusia hidup di dunia.
Sesungguhnya Rasulullah Muhammad ﷺ adalah teladan kita. Dia telah meninggalkan kita dua pedoman, kalau kita berpegang pada keduanya kita tidak akan pernah tersesat selamanya. Yaitu Alquran dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Kita berusaha memahami makna-maknanya sekemampuan kita. Kita ambil tuntunannya untuk menghilangkan dahaga ruh kita terhadap bimbingan agama. Kita kerjakan petunjuknya dan jauhi larangannya agar kehidupan kita ini menjadi kehidupan yang baik. Terisi dengan akhlak yang lurus dan benar.
Islam mengajarkan tentang hakikat kehidupan dan untuk apa manusia hadir dalam kehidupan ini. Seorang muslim adalah mereka yang mengetahui hakikat agamanya. Dengan mempelajari agama seseorang akan tahu hakikat dunia. Fungsi agamanya. Dan peranan Rasulullah ﷺ terhadap sekalian alam ini. Dengan terus mengkaji agama seseorang akan semakin rindu untuk bersama Rasulullah ﷺ. Menjadi bagian dari umatnya. Dan mengetahui kesungguhan beliau menyampaikan risalah dalam kehidupan dunia ini.
Allah ﷻ berfirman,
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 107).
Firman-Nya juga,
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS:Ali Imran | Ayat: 159).
Jadi, seorang muslim itu memiliki sifat kasih dan lembut. Ia berinteraksi dengan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan. Menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan berusaha memberikan pemahaman yang utuh. Allah ﷻ berfirman,
Tarbiyah yang dilakukan Nabi Muhammad ﷺ adalah dengan memberikan teladan yang sempurna. Mempraktikkan nasihat-nasihat Alquran adalah jalan tarbiyah yang dilakukan kaum muslimin. Dan keadaan umat Islam ini, tidak bisa kita jadikan parameter ajaran Islam. Kaum muslimin banyak dan tingkah polah mereka berbeda-beda. Mana yang paling sesuai dengan Alquran dan Sunnah Nabi ﷺ, maka itulah yang kita sebut dengan yang paling mempraktikkan ajaran Nabi Muhammad ﷺ.
Para sahabat radhiallahu ‘anhum telah meneladani Rasulullah ﷺ dengan sebaik-baiknya. Dengan itu, mereka mampu menaklukkan hati manusia sebelum sampai ke negeri-negeri mereka. Islam tersebar ke ujung timur dan barat.
Mereka menyebarkan Islam dengan menaklukkan hati manusia terlebih dahulu dengan akhlak mereka, dengan sifat amanah mereka, dengan kejujuran mereka. mereka menjelaskan bahwa inti risalah Muhammad ﷺ sama dengan inti ajaran rasul-rasul terdahulu. Oleh karena itu, Raja Najasyi dengan mudah menerima dakwah mereka. Ketika ia mendengar kebenaran dari Allah ﷻ, matanya tak tahan meneteskan air mata. Dan hatinya menerima.
Ibadallah,
Allah ﷻ ingin agar kita berislam dengan sebenar-benarnya. Yaitu dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Allah ﷻ berfirman,
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 80).
Siapa yang mengaku mencintai Islam, tapi tidak menjadikan Sunnah Nabi ﷺ sebagai hujjah dan panduan hidup, maka amalannya tertolak. Sempurnanya agama dan tingginya keimanan adalah dengan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Menjadikan Nabi Muhammad ﷺ sebagai teladan dan figure panutan utama. Amalan yang kita lakukan sesuai dengan yang ia kabarkan. Jangan sampai kita mengaku sebagai umatnya, tapi senantiasa menyelisihi ucapannya.
Khutbah Kedua:
Sesungguhnya di zaman sekarang ini kita melihat hal-hal yang membuat hati terkejut dan bersedih. Kita menyaksikan hal-hal yang membuat wajah kita berubah warna dan ekspresinya. Kita menyaksikan keadaan umat Islam berselisih dan terpecah belah. Ini banyak terjadi dimana-mana. Mungkin saja disebabkan karena kelalaian kita. Sebagian umat ini lebih memilih jalan yang menyimpang daripada jalan yang lurus. Mereka menyia-nyiakan Alquran dan Sunnah yang bagaikan permata berharga. Sehingga di zaman ini kita menjadi umat yang rendah dan saling berselisih. Kita lihat orang-orang yang tidak layak bicara malah angkat suara tentang agama. Orang-orang tidak lagi malu dengan kebodohan sehingga mereka tampakkan begitu saja.
Ibadallah,
Meneladani Sunnah Nabi ﷺ, ucapan dan perbuatan beliau, dalam setiap gerak-gerik kehidupan akan mendekatkan kita pada Islam yang hanif, Islam yang lurus itu. Inilah jalan yang jelas. Alquran dan Sunnah adalah nikmat yang besar yang Allah ﷻ berikan kepada umat ini agar diteladani. Keduanya menjadikan akal terang memandang. Membuat hati menjadi hidup.
Menaati Allah dan Rasul-Nya adalah sebab keberhasilan di dunia dan sukses di akhirat. Semoga Allah ﷻ menunjuki kita semua menuju jalan yang Dia cintai dan ridhai. Membimbing kita untuk semakin meneladani Nabi Muhammad. ﷺ
No comments:
Post a Comment