25.3.17

MATERI PELAJARAN SEKOLAH : RADIOAKTIVITAS



Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang
dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.

A.      Sejarah Penemuan
Sejarah penemuanRadioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.
1.         Sifat Radioaktif
a.         Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
b.        Dapat mengionkan gas yang disinari.
c.         Dapat menghitamkan pelat film.
d.        Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
e.         Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β,dan γ.
f.         Radiasi-radiasi mempunyai daya tembus yang tinggi, radiasi-radiasi itu mempengaruhi plat-plat fotografik, menyebabkan sintilasi pada layar-layar yang floresen, menimbulkan panas dan menghasilkan perubahan-perubahan kimia.
g.        Bila radiasi dipancarkan habis, maka terbentuklah elemen-elemen baru yang biasanya juga bersifat radioaktif.
h.        Pemancaran dari radiasi-radiasi adalah spontan.
i.          Pemancaran tidak segera, tetapi dapat meliputi suatu periode waktu.
2.         Jenis - jenis Sinar Radioaktif :
a.         Sinar alfa( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium .
b.        Sinar beta( ß )
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi . Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit.Sinar beta dapat dihentikan dengan plat alumunium.
c.         Sinar gamma(γ )
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi . Sinar gamma mempunyai daya tembus besar. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron.
ü  Urutan daya ionisasi  α > β > γ
ü  Urutan daya tembus  α < β < γ
3.         Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). 1 Bq = 1 peluruhan/detik
Inti tdk stabil→ meluruh  radiasi 
4.         Reaksi Transmutasi
Transmutasi inti atau transmutasi nuklir adalah perubahan suatu unsur kimia atau isotop menjadi unsur kimia atau isotop lain melalui reaksi nuklir. Di alam berlangsung transmutasi nuklir natural yang terjadi pada unsur radioaktif yang secara spontan meluruh selama kurun waktu bertahun-tahun dan akhirnya berubah menjadi unsur yang lebih stabil. Transmutasi nuklir buatan dapat dilakukan dengan menggunakan reaktor fisi, reaktor fusi atau alat pemercepat partikel (particle accelerator). Transmutasi nuklir buatan dilakukan dengan tujuan mengubah unsur kimia atau radioisotop dengan tujuan tertentu. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari reaktor nuklir yang mempunyai umur sangat panjang dapat saja ditransmutasikan menjadi radioisotop yang lebih stabil dan memancarkan radioaktivitas dengan umur yang lebih pendek,untuk mengubah bahan yang tidak dapat membelah menjadi bahan fisil, atau mengubah radioisotop berumur sangat panjang menjadi radioisotop yang lebih pendek umurnya atau bahkan menjadi unsur stabil yang tidak memancarkan radioaktif. Bahan yang dapat diubah menjadi bahan fisil disebut sebagai bahan fertil. Reaksi nuklir transmutasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
Transmutasi bahan fertil (thorium-232 dan uranium-238) menjadi bahan fisil (U-233 dan Pu-239):0n1 + 90Th232  92U233 + 2 -1e0n1 + 92U238  94Pu239 + 2 -1e0Transmutasi limbah radioaktif berumur panjang dari kelompok aktinida minor yaitu amerisium-241 (95Am241) menjadi bahan fisil kurium-243 (96Cm243) agar dapat berfisi di dalam reaktor nuklir dari pada meluruh dengan memancarkan radioaktif yang berbahaya sebagai limbah nuklir: 0n1 + 95Am241  96Cm242 +  -1e 0n1 + 96Cm242  96Cm243 
5.         Reaksi Fisi dan Reaksi Fusi
Definisi reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti ringan, disertai pengeluaran energy yang sangat besar. Proses ini merupakan kebalikan dari fisi, tetapi hasil terakhir sama yaitu energi yang dahsyat.
Perbedaan fisi dan fusi adalah pada prosesnya. Pada fisi, atom berat terbelah menjadi dua, sebaliknya pada fusi, atom ringan bergabung menjadi satu.
Dalam hal ini (fusi) yang berperan adalah hydrogen. Jika dua atom hydrogen digabung akan menghasilikan unsur lain yaitu helium dan energy yang besar. Namun, untuk menggabungkan dua unsur hydrogen sangatlah sulit, karena adanya gaya ikat inti (elektrostatik). Oleh karenanya satu-satunya jalan adalah memanasinya lebih dahulu agar inti atom terpisah dari elektron yang mengelilingnya.Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh, energi ionisasi yang diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen adalah 13,6 elektronvolt -- lebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
6.         Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan oleh unsur radioaktif untuk meluruh sehingga tinggal separuh dari jumlah semula.t1/2 = 0,693/λ
t1/2 = waktu paruh
λ = tetapan peluruhan
Nt/N0 = (1/2)t/t1/2
Nt = banyak unsur setelah meluruh
N0 = banyak unsur mula-mula
t = waktu peluruhan
t1/2 = waktu paruh



download materi lengkap

Artikel Lainnya