A. Ilmu Kimia dan Peranannya
Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang menyertai perubahan tersebut.
Ilmu kimia seringkali disebut sebagai pusatnya ilmu pengetahuan, sebab ilmu kimia dibutuhkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya, seperti fisika, biologi, geografi, lingkungan hidup, geologi, kedokteran bahkan sejarah dan hukum sekalipun. Tanpa Ilmu kimia, hidup manusia akan menjadi seperti jaman primitif. Ilmu kimia berkembang dalam bentuk mobil, listrik, handphone, TV, computer, CD/DVD, serta umur manusia akan pendek karena penyakit-penyakit baru yang muncul tidak ditemukan obatnya.
Memasuki abad 21, ilmu kimia mempunyai banyak peranan dalam berbagai bidang. Berikut penjelasan peranan ilmu Kimia dalam berbagai bidang :
1. Kesehatan dan Kedokteran
- Penemuan vaksin untuk penyakit yang disebabkan virus/bakteri, (dengan penjelasan struktur virus secara kimiawi)
- Penemuan obat-obatan untuk penyakit baru seperti AIDS, thalasemia (penyakit genetika), sampai flu burung (avian influenza)
2. Energi dan Lingkungan
- Penemuan energi alternatif untuk mengganti fosil (minyak bumi dan batu bara)
- Penemuan energy nuklir yang sudah digunakan negara-negara besar
- Penciptaan sel elektrokimia
- Pengolahan limbah pabrik
3. Teknologi Bahan
- Penemuan polimer karet, plastic, nilon, dan fiber glass
- Penemuan LCD (Liquid Crystal Display) pada handphone
- Penemuan materi superkonduktor yang digunakan pada kereta Maglev
4. Teknologi Pangan dan Pertanian
- Penemuan pupuk sintesis untuk meningkatkan produksi pangan
- Penemuan pestisida untuk membunuh hama tanaman
- Penemuan gen untuk menciptakan tanaman dan ternak unggul dari hasil rekayasa genetika
- Penggunaan mikroorganisme/bakteri pada pengolahan makanan, misalnya pada pembuatan kecap, tempe, roti, yoghurt
- Penggunaan zat aditif makanan misalnya pengawet, pewarna, penguat rasa
5. Geologi
- Penentuan usia fossil
6. Hukum
- Tes DNA pelaku kejahatan
- Uji forensic
B. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah penelitian yang sistematis, berawal dari Fenomena (Permasalahan terhadap gejala-gejala yang terjadi pada obyek pengamatan), Observasi (Pengamatan), Data (Informasi yang diolah dalam bentuk catatan), Hipotesis (Dugaan sementara / Kesimpulan sementara) , Eksperimen (Penelitian), dan kemudian menyusun Teori.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah:
- Melakukan identifikasi masalah
- Mengumpulkan data dalam cakupan masalah
- Memilah data untuk mencari korelasi, hubungan yang bermakna dan keteraturan
- Merumuskan hipotesis (suatu generalisasi) yang merupakan tebakan ilmiah yang menjelaskan data data yang ada dan menyarankan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk penelitian yang lebih lanjut
- Menguji hipotesis secara setepat mungkin dengan cara mengumpulkan data data baru
- Melakukan konfirmasi, modifikasi ataupun menolak hipotesis apabila memperoleh temuan temuan baru.
Hipotesis :Kesimpulan yang bersifat sementara
Hukum :Informasi terhadap pengujian hipotesis yang dapat dipertanggung jawabkan
Teori :Gabungan dari prinsip prinsip yang tersusun dari beberapa hokum-hukum
C. Materi dan Klasifikasinya
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi ada yang bisa dilihat dan diraba, namun ada juga yang tidak telihat namun bisa dirasakan misalnya udara. Cahaya tidak termasuk materi karena tidak mempunyai dan tidak menempati ruang.
1. Campuran, Senyawa dan Unsur
Campuran adalah gabungan dua zat atau lebih yang sifat-sifat zat penusunnya tidak berubah. Terdiri dari 2 jenis yaitu Campuran Homogen (tercampur rata/sama) danHeterogen (tercampur tidak sama). Contoh campuran homogen : Air dan Gula dan campuran heterogen : serbuk besi dan serbuk belerang, kacang hijau dan beras
Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari gabungan dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia dengan perbandingan tertentu dan tetap. Contoh : Air (H2O), Garam (NaCl), Gas Metana (CH4)
Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana. Contoh : Besi (Fe), Belerang (S), Gas Hidrogen (H2), Oksigen (O2)
2. Partikel-Partikel Materi
Partikel materi adalah bagian materi yang sangat kecil ukurannya. Pada fasa zat yang berbeda maka perbedaan jarak antar partikelnya pun berbeda. Seandainya sebatang logam emas dipotong-dipotong sampai bagian terkecil yang tidak dapat dipotong lagi dan masih mempunyai sifat emas, maka bagian tersebut disebut atom. Sedangkan jika gula dilarutkan ke dalam air, maka gula akan tersebar merata dalam bentuk partikel-partikel kecil yang tidak terlihat oleh mata, namun sifat gula tidak hilang. Butiran terkecil dari gula yang masih memiliki sifat sama dengan gula disebut sebagai molekul gula.
3. Atom, Molekul dan Ion
a. Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi tetapi masih mempunyai sifat-sifat unsur tersebut. Atom yang telah diketahui ada lebih dari 115 macam. Jika sebatang besi dibagi dua maka tiap potongan masih memiliki sifat-sifat besi, bila potongan tersebut dibagi dan dibagi lagi, maka pada akhirnya diperoleh partikel terkecil yang masih memiliki sifat-sifat besi. Partikel terkecil itulah yang disebut dengan atom, atom besi. Sampai dengan abad 19, atom diyakini sebagai partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi (a = tidak, tomos = terbagi). Akan tetapi, sejak penghujung abad 19 diketahui bahwa atom terbagi lagi menjadi partikel subatom, yaitu proton, elektron dan neutron. Akan tetap, jika atom tersebut diuraikan kembali menjadi partikel subatomnya, maka sifat unsurnya akan hilang. Oleh karena itulah atom didefinisikan sebagai partikel terkecil dari unsur yang memiliki sifat unsur tersebut.
b. Molekul
Dua atau lebih atom yang sama atau berbeda dapat bergabung membentuk molekul. Teori atom Dalton menyatakan bahwa senyawa terdiri atas dua jenis atom atau lebih. Bagian terkecil dari suatu senyawa yang bersifat netral disebut molekul. Jadi molekul adalah spesi (butiran) netral yang terdiri atas dua jenis atau lebih atom. Gabungan atom-atom yang sejenis disebut molekul unsur sedangkan yang tidak sejenis disebut molekul senyawa.
Contoh molekul unsur : molekul oksigen (O2), molekul fosfor (P4), molekul belerang (S8),
contoh molekul senyawa : molekul air (H2O), molekul metana (CH4)
c. Ion
Ion dapat berupa atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Tidak semua senyawa terdiri atas molekul, tetap banyak juga yang terdiri atas ion-ion. Ion merupakan atom atau gugus atom yang memiliki muatan listrik. Senyawa yang terdiri ats ion-ion disebut senyawa ion, sedangkan senyawa terdiri atas molekul disebut senyawa molekul. Suatu senyawa ion terdiri atas suatu ion positif (kation) dan suatu ion negatif (anion).
Contoh :
Garam dapur / Natrium klorida (NaCl), yang terdiri atas ion natrium positif (Na+) dan ion klorida negatif (Cl-)
Natrium hidroksida (NaOH), yang terdiri atas ion natrium positif (Na+) dan ion hidroksida negatif (OH-)
D. Alat Laboratorium
Laboratorium adalah tempat bagi seorang praktikan untuk melakukan percobaan. Praktikan adalah orang yang melakukan percobaan.
Alat-alat gelas yang terdapat di laboratorium kimia berdasarkan fungsinya secara umum dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu alat tampung, alat ukur dan alat pendukung. Alat ukur adalah alat yang berfungsi untuk menentukan jumlah zat cair secara tepat. Alat tampung adalah alat gelas yang fungsi utamanya adalah menampung zat kimia, bukan mengukur kuantitas zat. Berikut alat kimia yang sering dijumpai pada laboratorium :
1 Labu Ukur
2 Tabung Reaksi
3 Beker Gelas
4 Gelas Ukur
5 Pipet Ukur
6 Penjepit Tabung Reaksi
7 Pipet Tetes
8 Mortar dan Alu
9 Botol Semprot
10 Cawan Porselin
11 Kawat Nikrom
12 Erlenmeyer
13 Pembakar Spirtus
14 Batang Pengaduk
15 Kaca Arloji
16 Klem Buret
17 Statif
|
18 Kertas saring
19 Rak Tabung Reaksi
20 Bola Hisap
21 Corong
22 Kawat kasa
23 Buret
24 Pipet gondok
25 Plat Tetes
26 Lemari Asam
27 Oven
28 Neraca
29 Bunsen
30 Kertas indikator
31 Centrifuge
32 Eksikator
33 Corong Pisah
34 Mikropipet
|
Baca juga :
No comments:
Post a Comment