16.2.18

MATERI PELAJARAN SEKOLAH : KLIPING KEJAHATAN DAN DAMPAK BURUK INTERNET

Anak Tuntut Ibu karena Sebarkan Fotonya di Facebook
Facebook (ilustrasi)
Jakarta Kemajuan teknologi saat ini sepertinya telah menggeser perilaku dan kebiasaan banyak orang. Media sosial mulai dari WhatsApp hingga Facebook, bukan lagi jadi hal yang asing untuk banyak kalangan, termasuk para orangtua. Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, orangtua biasanya mengisi konten media sosial dengan mengunggah foto anak-anak mereka. Kebiasaan para orangtua ini sebenarnya telah menimbulkan perdebatan di kalangan warganet.

Dampak Negatif Gadget bagi Anak, Psikolog: Anak Malas Belajar
Ilustrasi (Doc: Daily Mail)
Jakarta Anak Anda kecanduan gadget? Sebagai orang tua, Anda harus mewaspadai dampak buruk gadget atau gawai bagi anak. Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Jakarta, Jane Cindy, menegaskan gadget dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. "Gadget memiliki dampak yang dapat menyebabkan kecanduan, terutama bila anak terbiasa bermain dengan gadget. Anak akan terus-menerus menggunakan gadget dan perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat," kata Cindy dihubungi di Jakarta, dikutip dari AntaraNews, Selasa (23/1/2018).

Ngeri, Nilai Kasus Penipuan Online Capai Rp 2.419 Triliun
Ilustrasi peretasan sistem komputer. (Sumber Pixabay)
San Francisco - Perusahaan keamanan siber Norton mengungkap fakta yang mengejutkan. Fakta tersebut merupakan aksi peretasan sindikat hacker yang belum lama ini terjadi. Norton menyebut, hacker ini berhasil menggondol uang sebesar Rp 2,4 triliun dari aksi menipu pengguna internet. Dalam laporannya, di sepanjang 2017 para hacker berhasil membawa kabur 130 miliar pound sterling (Rp 2.419 triliun) dari pengguna internet.

Pengguna Internet Lansia Rentan Jadi Korban Kejahatan Siber
Ilustrasi hacker (thehackernews.co)
Jakarta - Pengguna internet berusia lebih dari 55 tahun rupanya rentan menjadi korban tindak kejahatan siber. Informasi ini berdasarkan temuan dari penelitian yang dilakukan Kaspersky Lab dan B2B Internasional yang diterima Tekno Jumat (7/10/2016).

Bobol Email Petinggi CIA, Remaja 18 Tahun Dibekuk Polisi
Hacker asal Rusia kabarnya mencuri data rahasia milik NSA. (Doc: Lifehacker)
Washington DC - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA (Central Intelligence Agency) memang dikenal punya sistem keamanan tercanggih dalam menyimpan segala datanya. Namun siapa sangka, CIA nyatanya bisa dibobol juga. Salah satu kasus yang belum lama ini terjadi adalah kejadian email mantan bos CIA, John Brennan, yang berhasil diretas oleh seorang hacker.

Hacker ini Jual 57 Juta Data Korban Peretasan
Hacker (securerr.com)
Jakarta - Kejahatan siber makin mengancam pengguna internet. Seorang hacker yang biasa dipanggil Peace ingin menjual database yang berisi segala informasi milik 57 juta orang di seluruh dunia. Dilansir laman Tech Insider, Minggu (8/5/2016), tidak jelas dari mana Peace mendapatkan database tersebut.

Ilustrasi Internet Anak
Jakarta - Penggunaan gadget dan internet oleh anak-anak memiliki dampak positif dan negatif. Terkait dampak negatif, orangtua diharapkan untuk tidak membiarkan anak menggunakan internet begitu saja. Tetap harus dilakukan pendampingan seperti memantau dan memeriksa apa yang mereka lakukan di internet. Komisioner Bidang Pornografi dan Cyber Crime Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Margareth Aliyatul, mengungkapkan, saat ini masih ada orangtua yang tidak sadar dengan dampak negatif penggunaan internet oleh anak-anak.


Ilustrasi Pembunuhan (iStock)
Islamabad - Studi independen baru menunjukkan, Pakistan adalah satu dari empat negara di dunia yang yang mengalami permasalahan kebebasan berpendapat dan penggunaan internet. Dalam tiga tahun terakhir, banyak warga Pakistan yang tewas dibunuh karena menulis subjek sensitif di internet. Tiga negara lain yang mengalami permasalahan serupa adalah Brasil, Meksiko, dan Suriah. Dilansir dari laman VOA Indonesia, Kamis (16/11/2017), laporan berjudul 'Freedom on the Net' yang dirilis pada Selasa 14 November lalu didasarkan pada pengkajian terhadap kebebasan internet di 65 negara


Ilustrasi Email (tsl.texas.gov)
Jakarta - Aksi kejahatan dengan modus pembajakan email atau email hijacking mulai masuk ke Indonesia sejak 2000 silam. Setelah itu, beberapa tindak kejahatan serupa kerap terjadi

Ilustrasi ibu rumah tangga. Dok: business-opportunities.biz
Jakarta - Para penjahat siber terus bergerilya menjerat para korbannya, termasuk membidik emak-emak berusia 35 tahun ke atas. Mereka banyak menjadi korban penipuan komplotan Nigerian Scam dengan modus percintaan. Diungkapkan analis forensik digital Ruby Alamsyah, jumlah kerugian yang dialami para korban Nigerian Scam jauh lebih banyak daripada kasus ransomware WannaCry yang sempat heboh beberapa waktu lalu. Nigerian Scam bisa menghasilkan Rp 500 miliar setiap tahun di Indonesia. Jumlahnya bisa lebih besar karena diyakini belum semua korban membuat laporan. Berdasarkan pemetaan Ruby, pelaku Nigerian Scam banyak berada di luar negeri, yaitu Nigeria, Malaysia, dan Thailand. "Lebih besar ini (Nigerian Scam) daripada WannaCry. Berdasarkan tiga rekening bitcoin untuk minta tebusan yang kemarin itu (kasus ransomware WannaCry), dalam 48 jam tidak sampai Rp 600 juta dan itu sudah dari seluruh dunia," kata Ruby dalam seminar "Indonesia dan Ancaman Siber yang Merajalela" di Universitas Gunadarma, TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (10/6/2017)

                            

Artikel Lainnya