Air adalah sumber kehidupan. Tak hanya bagi manusia, air bersih juga amat dibutuhkan oleh makhluk lain seperti tumbuhan dan hewan untuk melangsungkan hidupnya. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Berdasarkan data yang dilansir UNICEF dan WHO, Indonesia adalah satu dari 10 negara yang hampir dua pertiga populasinya tidak mempunyai akses ke sumber air minum bersih.
Air yang tidak bersih tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan, namun juga keselamatan dan kualitas hidup anak-anak. UNICEF memperkirakan sebanyak 1.400 anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap hari karena penyakit diare yang erat kaitannya dengan kurangnya air bersih serta sanitasi dan kebersihan yang memadai. Bahkan setiap tahunnya, Indonesia menderita kerugian sebesar USD 6,3 miliar dikarenakan sanitasi buruk. Dengan meningkatkan sanitasi, Indonesia berpotensi memberikan kontribusi sebesar USD 4,5 miliar bagi pertumbuhan ekonomi.
Lalu, apakah air jernih yang sehari-hari kita lihat, minum, dan gunakan sudah bener-benar sehat dan layak? Dari mana kita tahu air tersebut memang bersih. Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Seperti yang di kutip dari wikipedia Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi[1].
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Berikut ini adalah ciri air bersih yang layak untuk dikonsumsi:
Syarat fisik:
a. Tampilan harus jernih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
a. Tampilan harus jernih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
Syarat kimiawi:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
Syarat mikrobiologi:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat penggunaan air di rumah. Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Bila menggunakan mesin cuci, gunakan kapasitas penuhnya. Dengan begitu, air yang digunakan bisa lebih efisien. Disarankan juga menggunakan mesin cuci pakaian yang otomatis sehingga mampu menghemat air lebih banyak.
- Mencuci dalam jumlah banyak akan lebih hemat air dari pada sedikit, tetapi sering. Jika tidak menggunakan mesin cuci, jangan membilas langsung dibawah kran, tapi tampunglah air dalam ember untuk membilas.
- Gunakan air seperlunya. Bukan berarti pelit air dan akhirnya tidak bersih. Misalnya, jangan mandi dalam waktu yang lama. Bila menggunakan shower (pancuran), gunakan pancaran yang lemah karena bisa menghemat berliter-liter air tiap menitnya.
- Memasang pancuran air di kamar mandi lebih hemat daripada menggunakan gayung air terlebih dengan cara berendam. Penggunaan pancuran tiga kali lebih hemat dari pada menggunakan gayung atau berendam.
- Jangan biarkan air menetes dari ledeng atau toilet yang bocor. Segera perbaiki.
- Membiarkan kran air menyala terus ketika kita sedang menyikat gigi, cuci muka, atau bercukur, mencuci piring dan lainnya sangat boros air. Satu menit membiarkan kran air terbuka, setidaknya 5 liter air terbuang percuma.
- Dalam kegiatan sehari-hari di rumah tangga, jangan biarkan air terbuang begitu saja bila masih bisa digunakan. Misalnya, bila Anda mencuci buah atau sayuran dengan air keran yang mengalir tampunglah airnya. Gunakan air itu untuk menyiram tanaman. Begitu pula air akuarium saat ingin mengurasnya. Cucuran air hujan dari talang bisa ditampung atau diarahkan pada pohon-pohon dan tanaman.
- Gunakanlah ember penampung air ketika sedang mencuci mobil atau motor, sehingga tidak menghambur-hamburkan air yang terus mengucur dari selang. Kalaupun tetap ingin menggunakan selang, matikan air saat menyabun dan baru nyalakan saat akan membilas. Seperempat jam menutup kran saja akan turut menghemat puluhan liter air.
- Selain itu, disarankan tidak menggunakan air bersih ketika menyiram halaman atau tanaman. Gunakanlah limbah air rumah tangga yang tidak terlalu kotor.
- Upayakan untuk membuat sumur resapan air di tempat tinggal Kita untuk mengganti air yang Kita konsumsi. Hindari menghabiskan semua lahan pekarangan dengan disemen, ini untuk mempertahankan air hujan dapat meresap langsung kedalam tanah. Selain sumur resapan, ada baiknya membuat biopori untuk mencegah banjir dan menjaga kelangsungan lingkungan di sekitar.
Mari perbaiki persepsi dan pola pikir tentang air bersih. Jangan berpikir kita mampu membeli air atau membayar listrik dari pompa air berapapun yang kita gunakan. Air seakan-akan tersedia gratis. Padahal air semakin lama semakin langka dan kita butuh banyak biaya untuk penyediaan air bersih. Menghemat air bersih juga berarti menyelamatkan masa depan air, lingkungan dan masa depan anak cucu kita sendiri.
No comments:
Post a Comment